Rabu, 26 Agustus 2015

15 Tahun yang lalu

15.13 Sunarto


  • “Hari ini merupakan hari yang tak akan pernah aku lupakan. Di mana saat ini ikatan cinta kita dengan tulus telah terjalin. Semoga Allah memberikan keberkahan pada pernikahan kita wahai istriku, dan Allah menjadikan kita sebagai keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.”Selamanya cinta kita akan abadi wahai istriku tercinta.
  • Ketika kita menyadari untuk memilih sebagai pasangan hidup dan belahan jiwa, maka disaat yang sama, cinta itu harus senantiasa ikut bersama setiap jejak langkah kaki, sambil menautkan jemari, lalu berjalan bergandengan. Bersama. Aku menjadi bagian dari dirimu, begitupun sebaliknya, Dirimu menjadi bagian tak terpisahkan dari diriku. Ikatan perasaan mutual yang ada dari hubungan kita tumbuh mekar bersama pengalaman menjalani hidup bersamamu.

Selasa, 25 Agustus 2015

Hari ini 15 Tahun yang Lalu

13.46 Sunarto

Terima kasih diri ini ungkapkan atas kesabaran dan keteguhan hatimu melayari bahtera kehidupan kita bersama. Terima kasih yang mendalam dari hati ini atas ketabahanmu mendidik anak-anak kita yang semakin membesar dengan kasih sayang dan kecerdasan iman yang kita curahkan. Dikau sering sendirian mendidik anak-anak kita tatkala aku bermusafir menjalankan kewajiban mencari nafkah di luar sana. Engkau tetap setia menanti kepulanganku dengan wajah gembira dan kebahagiaan. Tanpa rasa jemu engkau sentiasa mendoakan keselamatan dan kesejahteraanku dalam titipan doamu






Selasa, 18 Agustus 2015

Betapa cepat waktu berlalu

15.31 Sunarto
  • Betapa cepat waktu berlalu. Kita telah melalui masa-masa suka dan duka bersama sebagai pasangan suami istri, yang saling melengkapi, saling menggenapi. Kita tersenyum bersama mengingat masa-masa awal kita bertemu pertama kali dulu serta perjalanan kehidupan pernikahan kita yang penuh dinamika. Indah, lucu, getir dan juga mengesankan.



25 Agustus 2015

15.27 Sunarto
  • Di hari yang istimewa ini saya hanya ingin mengucapkan sesuatu pada istri saya, “Istriku, maafkan suamimu ini karena belum bisa menjadi suami yang baik buat kamu. Istriku, terima kasih banyak buatmu karena sudah mau menjadi pendampingku hingga akhir hayatmu. Istriku, terima kasih buatmu karena sudah memberiku anak yang lucu, sehat, dan cerdas. Istriku, maafkanlah aku, aku tak bisa jadi suami yang romantis seperti yang kamu inginkan, tapi aku tetap berusaha kok menjadi suami yang baik dari waktu ke waktu. Tak terasa ya, sudah delapan tahun kamu menemaniku di tengah banyak kedukaan ketimbang kesukaan. Namun kamu tetap setia menemaniku tanpa berkeluh kesah dan bersungut. Semuanya kamu pendam dalam hati. Air matamu yang pernah jatuh karena kata-kataku merupakan cambuk buatku. Tetaplah menjadi pendampingku hingga akhir hayatku. Istriku, selamat hari pernikahan kita, ya, mmmmmmmuach (a looooooong kiss)”.


selalu mencintaimu

15.25 Sunarto

  • Cinta mesti berada pada tataran esensi, bukan sekedar eksistensi, yang dipelihara dan dinikmati setiap detik proses melaluinya. Bahwa dalam perjalanan cinta kerap kali terjadi letupan-letupan yang mengejutkan, kita senantiasa berusaha untuk mampu melerai dan menanggulanginya. Karena kita menempatkan cinta itu tidak sebatas kenangan dan pikiran. Ia adalah bagian dari interaksi antara kita untuk menjaga harmoni. Membuat “bara” nya tetap menyala hangat dalam jagad hati kita masing-masing.





Setelah 15 tahun berlalu, kita kembali menapak tilas perjalanan cinta kita. Berkaca pada cermin diri dan berjanji bersama untuk tetap berkomitmen memeliharanya secara intens dan berkelanjutan. Aku bersyukur kepada Allah SWT menjalani kehdiupan pernikahan yang indah bersamamu dan juga ketiga anak kita. Jalan panjang dan terjal terbentang dihadapan kita, istriku sayang. Tapi yakinlah, bersamaku, kita akan melewati semuanya dengan penuh keyakinan dan ketegaran. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menjaga kita dalam menempuh perjalanan itu.